Minggu, 21 September 2014

Menerima penyaluran hewan qurban




Menyambut hari raya Idul Adha, pengurus Yayasan Al-Kausar menerima penyaluran hewan qurban bagi kaum muslimin. Hewan-hewan qurban tersebut nantinya akan disembelih dan dibagikan kepada yang berhak satu hari setelah pelaksanaan sholat idul adha atau disesuaikan dengan kondisi saat yang ditentukan.

Panitia menerima sumbangan qurban berupa sapi atau kambing untuk perorangan atau kelompok, juga dalam bentuk uang yang besarnya minimal 1/7 dari harga sapi paling rendah. Nantinya, sumbangan-sumbangan tersebut akan digabungkan dengan sumbangan perorangan lainnya untuk diwujudkan menjadi hewan sapi.

Penerimaan sumbangan berupa uang, paling lambat diterima panitia lima hari sebelum sholat idul adha,  Sedangkan untuk sumbangan dalam bentuk hewan baru diterima paling cepat dua hari sebelum waktu penyembelihan, dan paling lambat sore hari sebelum sholat idul adha dilaksanakan. Hal tersebut mengingat keterbatasan tempat dan pemeliharaan hewan-hewan tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan langsung datang ke

Yayasan Al-Kautsar

Jl. Pulo Sirih Tengah IV. Be 433 Taman Galaxi Indah Bekasi Selatan

Untuk Informasi Hub. Irvan 021 956 64 439


Sabtu, 20 September 2014

Du'afa







siapakah anak yatim itu?


siapakah anak yatim itu?
Secara umum, anak yatim adalah anak yang telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Kalau ditinggal
wafat oleh ibunya, tidak disebut anak yatim. Anak yatim termasuk golongan manusia yang lemah
karena telah kehilangan pilar keluarga (qa’imul bait).

 Syaikh Abdurrahman As Sa’diy rahimahullah, dalam tafsirnya mengatakan, “Anak yatim adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan, dan mereka tidak memiliki kekuatan yang bisa menanggung kebutuhannya. Hal ini merupakan bukti rahmat Allah atas hamba-hamba-Nya, menjadi dalil bahwa Allah Ta’ala lebih pengasih kepada mereka daripada orangtua kepada anak-anaknya. Allah telah berwasiat kepada hamba-Nya dan mewajibkan sikap ihsan dalam urusan harta anak yatim, agar siapa yang telah kehilangan ayah-ayahnya, mereka diurus sedemikian rupa sehingga seperti tidak kehilangan mereka. Dan balasan atas amal seperti ini, maka siapa yang pengasih kepada anak yatim, maka anaknya akan dikasihi.”
(Tafsir Karimir Rahman,).

Imam Ibnu Katsir rahimahullah memberi penjelasan, “Anak yatim adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan, telah wafat ayah mereka, sedangkan mereka dalam keadaan lemah, masih kecil, belum mencapai baligh, dan belum punya kemantapan dalam pekerjaan.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim li Imam Ibnu Katsir, Jilid I, hal. 270. Takhrij hadits oleh Syaikh Hani Al Hajj. Kairo, Maktabah Taufiqiyyah, tanpa tahun).




Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
QS Al Baqoroh,83